Jangan Mengeluh Kepada Manusia!
Seberat apapun, Sesulit apapun, dan Sebesar apapun cobaan yang kita alami. Janganlah mengeluh kepada manusia,Janganlah mengadu kepada manusia dan Jangan pernah berharap kepada manusia. Terutama mengeluh di medsos, menceritakan susah dan beratnya cobaan di medsos, jangan pernah lakukan itu.
Teladanilah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam, ketika beliau berkata,
“Sesungguhnya aku keluhkan kesulitanku dan kesedihanku hanya kepada Allah”
(QS. Yusuf: 86).
Teladanilah para salaf kita, Diantaranya Thawus bin Kaisan dan Imam Ahmad bin Hambal rahimahumallah,
“Bahwa ketika Imam Ahmad sakit menjelang wafatnya, beliau mengaduh-aduh. Thawus (bin Kaisan) menyampaikan kepadanya bahwa aduhan orang yang sakit itu pun ditulis Malaikat. Maka mendengar itu, Imam Ahmad pun berhenti mengaduh."
Dalam riwayat lain, Imam Ahmad mendengar bahwa Thawus tidak menyukai aduhan orang sakit. Thawus mengatakan, “Aduhan orang sakit itu termasuk mengeluh”. Maka Imam Ahmad sejak itu tidak pernah mengaduh lagi sampai beliau wafat.”
(Masa’il Imam Ahmad).
Dan ingatlah sebagaimana Allah berfirman menceritakan keluh kesah Nabi-Nya yang sedang bersedih karena orang-orang yang meninggalkan Alquran. Berkatalah Rasul, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang diacuhkan(diabaikan).”
(QS. Alfurqan: 30)
Cara terbaik mengadukan segala keluh-kesah adalah hanya kepada Allah, sebagaimana Nabi mengeluhkan perbuatan kaumnya kepada Allah azza wajalla. Kadang kala, ketika seseorang berkeluh kesah kepada orang lain, hal itu tidak memberikan jalan keluar, justru membuka masalah baru atau memberatkan orang lain.
Sedangkan, Allah pasti memberikan jalan keluar ketika kita meminta kepada-Nya. Seorang mukmin yang baik tidak akan mengeluhkan takdir Allah kepada manusia. Sebab, dia mengetahui itulah takdir yang diberikan oleh Rabb Yang Maha Mengasihi. Ada hikmah yang tersembunyi dari takdir itu yang akan berakhir dengan kebahagiaan.
Maka silakan menangis, mengeluh, merengek, mengaduh, mengemis, dan minta tolong HANYA kepada Allah Ta’ala. Itulah perwujudan tauhid yang hakiki.
Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan menjelaskan,
“Mengadukan masalah kepada Allah merupakan bentuk perwujudan tauhid yang hakiki. Dan ia diantara tanda bahwa seorang hamba menggantungkan dirinya pada Dzat yang bisa memberikan kebahagiaan yang hakiki, dan memohon kepada Dzat yang paling hakiki bisa mengabulkan permohonan, dan meminta pertolongan kepada Dzat yang bisa memberikan pertolongan hakiki. Maka ini menunjukkan tulusnya hati dia untuk kembali kepada Allah dan menunjukkan kebenaran dari tauhidnya”.
Mengadukan Allah kepada Makhluk
Adapun mengeluhkan musibah kepada manusia, sama saja mengadukan Allah kepada makhluk. Pantaskah itu?
Ibnul Qayyim rahimahullah bersya’ir,
“Jika engkau tertimpa musibah, maka bersabarlah… Dengan kesabaran yang mulia, karena Allah lebih tahu yang baik bagimu… Jika engkau mengeluh kepada Bani Adam, sesungguhnya… Engkau telah mengadukan Allah Ar Rahim kepada makhluk yang tidak bisa memberi rahmah…”
(Madarijus Salikin, 2/160).
Dan orang yang mengeluh kepada makhluk, itu tanda bahwasanya ia tidak sabar. Padahal sabar itu wajib.
As Sa’di rahimahullah bertutur,
“Mengadu kepada Allah, tidak menafikan kesabaran. Yang menafikan kesabaran adalah mengeluh kepada makhluk”
(Tafsir As Sa’di, hal. 411).
Jadi, bersabarlah dan mintalah pertolongan Allah semata, jangan mengeluh di medsos!
Semoga Allah ta’ala memberi taufik.
Sumber: 💚🌹DAKWAH WITH TA'ARUF_SIAP_NIKAH_SYAR'I🌹💚
0 Response to "Jangan Mengeluh Kepada Manusia!"
Post a Comment