Perang Melawan Diri Sendiri
Pernahkah kalian merasakan kebosanan?
Pernahkah kalian mengalami perasaan ingin menyerah kalah dengan persoalan yang dihadapi?
Pernahkah kalian mendapati diri merasa malas melakukan apa saja?
Pernahkah kalian menunda sesuatu yang berakibat pekerjaan menumpuk?
Pernahkah kalian merasa tertekan dengan pekerjaan yang sedang dilakukan?
Pernahkah kalian merasa kurang dihargai oleh atasan di pekerjaan?
Pernahkah kalian merasa tidak nyaman sehingga ingin keluar dari pekerjaan?
Jika kalian menjawab YA dari salah satu pertanyaan di atas, kalian sedang jujur pada diri sendiri. Sebab, kita sebagai manusia sangat manusiawi jika mengalami masalah. Dan, apa yang disebut di atas adalah sebagian masalah yang sering dialami oleh manusia dalam interaksi kehidupannya sehari-hari, termasuk di lingkungan pekerjaan.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana masing-masing dari kita menghadapi itu semua?
Bagaimana kita bisa survive di tengah tantangan yang terus terjadi?
Bagaimana pula seseorang bisa berhasil mengatasi dan kemudian berhasil naik jenjang karirnya, sementara yang lain biasa-biasa saja?
Atau, ada yang berhasil mengatasi berbagai persoaln, namun entah mengapa karirnya tetap jalan di tempat. Ada banyak faktor yang berpengaruh. Tapi sebagian besar, sebenarnya berujung pangkal pada diri kita sendiri!
Saat stres atau tertekan, siapa yang paling menderita? Diri kita sendiri!
Tapi, siapa yang memutuskan untuk mengalami perasaan stres dan tertekan? Diri kita sendiri juga!
Artinya, diri kita sendiri lah yang menanggung dan sekaligus merasakan akibat dari apa yang kita lakukan. Sebaliknya, saat berprestasi siapa orang yang paling bangga dengan perolehan tersebut? Diri kita sendiri! Dan, siapa yang paling berjasa sehingga kita bisa meraih hasil maksimal itu? Diri kita juga!
Artinya semua bersumber dari diri kita. Diri kita lah kawan sekaligus lawan yang harus dikendalikan. Diri kita lah sumber sukses dan sekaligus kegagalan yang setiap saat selalu siap mengancam. Diri kita lah yang menentukan, karir seperti apa yang akan kita raih dan wujudkan di masa depan.
Dengan kesadaran penuh bahwa diri kita sendirilah yang bertanggung jawab terhadap raihan prestasi dan karier yang ingin dicapai, sudah saatnya pula kita tegas pada diri sendiri, kita harus siap "berperang" pada hal-hal yang melemahkan diri.
Semangat kokoh inilah yang sebenarnya juga kita miliki, yang tercermin dari saat kita belajar berjalan atau bersepeda di masa kecil. Semangat lebih ngotot daripada ngotot ini bisa menjadi pembangkit semangat saat karier kita seperti sedang berada di tempat yang begitu, Atau, semangat ini akan menyelamatkan kita ketika ganjalan di karier sedang kita hadapi.
Untuk itu, kita harus terus "berperang" dengan keyakinan yang kadang goyah oleh ujian superberat. Atau, kita harus "berperang" dengan godaan yang melemahkan, seperti sifat malas, suka menunda, atau tak menuntaskan pekerjaan. Jika ingin karier berjalan maksimal, jadilah sang Terminator yang tak akan patah semangat sebelum benar-benar hancur.
Perang seperti apa yang akan kita hadapi dalam karir yang sedang kita jalani? Semua kembali kepada kita. Amunisi dan persenjataan yang lengkap sudah ada dalam diri kita. Kini, tinggal keputusan kita mau menggunakannya secara maksimal atau tidak, utamanya saat berperang melawan diri sendiri. Kalian siap?
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "Perang Melawan Diri Sendiri"
Post a Comment