CADAR GAUL
ZAMAN NOW cadar merupakan pakaian yang sudah lumrah dikenakan & dianggap tidak terlalu ‘ekstrimis’ atau ‘agamis’ lagi. Bahkan sekarang media sosial banjir foto perempuan bercadar dgn berbagai gaya.... (innalillahi). Apalagi dgn adanya ‘kapitalisasi cadar’ yg bernama endorse. Yang paling menyedihkan adalah banyaknya foto perempuan bercadar sambil selfie & caption-nya dakwah.... (naudzubillahimindzalik)
Dear ukhteeeeee yang “katanya” saliha, cadar bukanlah mainan.
Cadar bukanlah trend fashion.
Cadar adalah konsekuensi atas keimanan kita.....
Cadar itu punya nilai ‘sakral’.
Kalaulah Sayyidah Fatimah tau kelakuan muslimah ZAMAN NOW, pasti beliau tersayat-sayat saking sedihnya....!!!!!! Tak perlulah kau upload foto bercadarmu di media sosial...!!!!!! Tak perlulah kau tunjukkan kepada publik bahwa “Ini lho aku sudah bercadar”.
Dear ukhteeeeee bercadar berarti siap dgn segala konsekuensinya.
Bercadar berarti siap tersembunyi dari segala bentuk pengeksposan diri.
Cadar itu pakaian mulia, pakaian yg pernah dikenakan Sayyidah Fatimah.
⛔️ Jgn kau perolok-olok identitas agamamu sendiri dgn bangga meng-upload foto bercadarmu dgn berbagai gaya.... ⛔️‼️ Tak peduli kamu adalah selebgram / selebritis / anak hits medsos. Tapi jika kamu upload foto a foto bercadarmu, lantas dimana rasa malunya?⁉️⁉️
Begitukah muslimah⁉️
Apakah Sayyidah Fatimah mencontohkan hal seperti itu⁉️
“Ini kan untuk syi'ar, untuk dakwah. Apa salahnya sih upload foto bercadar?”
Dear ukhti, syi'ar a/ dakwah itu banyak sekali caranya, gak harus dg upload foto bercadar. Apalagi sekarang banyak sekali penipuan identitas dimedia sosial. Apakah kau mau fotomu diambil dan disalahgunakan oleh orang-orang yang gak bertanggungjawab? Banyak orang-orang penipu yg menggunakan foto profil wanita berhijab / bahkan bercadar, demi meyakinkan korban.
Bukan hanya untuk menjaga diri dari penipuan identitas, tapi juga untuk menjaga hati ikhwan - ikhwan (shalih). Hati ikhwan (shalih) mudah berdesir kalo melihat akhwat bercadar. Tolong jaga muruahmu Jaga izzahmu, Jaga iffahmu dan jaga identitas agamamu. Yg mahal itu yg tersembunyi. Yg mahal itu tidak bersepahan dimedia sosial...!!!!
Cadar Gaul
Bagaimana kalau saya katakan di jaman sekarang pemakaian cadar untuk menutupi diri bukanlah lagi sebagai prioritas? tapi hanya untuk trend dan gaya-gayaan? Mungkin tidak terlalu salah. Karna faktanya, memang pemakaian cadar di jaman ini, di Negara ini, kebanyakan hanya untuk ajang pamer. Entah apa yg mereka pamerkan.
Mungkin mereka kira setelah bercadar, mereka otomatis alim dan paham Agama. Salah. Banyak yg memakai cadar ilmu Agamanya minim, jarang sholat, pacaran, bahkan tak bisa baca Qur'an. Anda bisa buktikan sendiri kalau tak percaya. Karna apa? karna mereka pakai cadar hanya untuk pamer akibat ikut-ikutan. Karna manusia memang adalah mahluk peniru (Homo Mimesis).
Manusia adalah mahluk yg multidimensi.
Salah satu dimensi yg tertanam dalam otak dan kodratnya adalah adanya hasrat untuk meniru (mimesis). Mereka terpengaruh untuk ikutan memakai cadar karna dia liat cadar lagi trend nih sekarang, tapi tak paham konsep dan sistem nya. Hanya IKUT-IKUTAN.
Ada yg bercadar tapi malah pakai aplikasi tikt-tok, bercadar tapi hobi selfie - lengkap dengan atribut tambahan seperti topi, kacamata ala Harry Potter diatas kepala, bercadar tapi hobi kumpul dengan lelaki yg katanya alim sekalipun. Ada juga yg bercadar tapi cuma hijrah di dunia maya. Di dunia maya teriak-teriak pacaran itu haram tapi stalk ikhwan-ikhwan shalih tiap detik (foto nya juga di save), lantang menyiarkan nikah muda karna terlena dengan video-video soal nikah muda di grup kaya ITP atau Motivasi hijrah. Tapi di dunia nyata? malah pacaran, mau nikah muda.. tapi pemalas. Bangun siang, masak gak bisa.
Ini akibat pakai cadar hanya ikut-ikutan.
Saya tidak membenci kalian yg bercadar, saya seratus persen mendukung siapapun yg bercadar selama mereka paham fungsinya. Saya cuma kasihan dengan mereka yg bercadar tapi di cap sebagai teroris hanya karna secuil wanita bercadar yg menjadi teroris. Di cap sebagai tukang pamer - sombong - antisosial - dan sok alim, hanya karna sebagian kecil wanita yg memakai cadar tingkahnya seperti itu. Dimana ada aksi (stimulus) pasti ada reaksi (respon).
Postingan ini hanya, predisposisi saya mengenai cadar gaul.
Saya tidak tidak ada niat sedikitpun merendahkan kalian yg bercadar, apalagi kalian sudah pernah membaca postingan-postinganku yg terlebih dahulu ada mengenai cadar. Saya pro cadar. Dan saya siap membela siapapun yg bercadar lalu mendapatkan diskriminasi.
Tapi satu hal yg perlu kalian ingat, ketika memutuskan untuk memakai cadar, berarti kalian juga sudah siap dengan segala resikonya. Karna memakai cadar adalah suatu langkah yg besar dan agung. Tidak boleh main-main. Sama seperti sains, untuk memakai cadar maka kalian perlu terlebih dahulu tau pengetahuan (knowledge) dan pemahaman (comprehention) yg baik mengenai cadar, barulah bisa melakukan penerapan (aplication) yg baik pula.
Perlu adanya kognitif (keyakinan dan kesadaran) yg penuh akan cadar, supaya ada afektif (perasaan) dan konatif (perilaku) yg baik pula setelah kalian memakai cadar. Dan itu, tidak akan kalian dapatkan kalau memakai cadar karna ikut-ikutan trend, percaya sama saya. Kalau memakai cadar cuma karna ikut-ikutan, ujungnya kalian cuma akan menjadi, cadar gaul.
GAK AKAN SELFIE LAGI
Pernah sadar gak kita ?? Kalau yahudi sukses merubah mental kita semua umat muslim. Coba perhatikan semua akun media sosial selalu harus disertai photo profil dan icon , like serta komentar. Mungkin kita tidak pernah berpikir jauh. Tapi coba kali ini renungkan. Melalui media sosial, yahudi membuat bodoh kaum muda umat Muslimin.
1. Kenapa harus ada photo profil, ternyata dibalik alasan ID, photo profil mampu membangkitkan rasa percaya diri pada manusia. Dan akibat percaya diri yang berlebihan mereka jadi keranjingan selfie. Dan para ahli psikolog telah mengatakan selfie itu adalah gangguan jiwa akibat over pede dan haus pujian.
Bayangkan jika dahulu orang berphoto karena ada moment yg ingin dikenang. Maka disewalah tukang foto. Lah sekarang , moment biasa biasa aja pun di foto, lagi makan selfie , lagi tidur selfie, lagi dikamar mandi selfie , lagi baca buku selfie, dan maaf bahkan lagi maksiat pun selfie. Ini kelainan mental akut. Dan kadang kita bingung , utk apa sih tujuan selfie di segala kondisi. Apa mengharapkan dunia tahu apa yang kamu lakukan setiap hari dari bangun tidur sampai tidur lagi.
2. Kenapa ada icon like, yahudi menggiring umat muslim untuk jadi ujub pada dirinya, karena bangga berlebihan maka rasa bangga itu ingin di apresiasi oleh orang lain. Nah buntutnya hadirlah berbagai macam gaya photo selfie. Entah itu mulut dimonyongin, pipi di gembungin seolah chubby, ambil angle dari atas , bawah , samping , kanan belakang, bahkan ada sebagian yang wajahnya kurang cakep, terpaksa habis habisan mengedit fotonya di aplikasi camera 360 dll. Kemudian diposting.
Gejala ujub over pede ini menular kepada akhwat berhijab, sehingga timbullah selfie cadar, selfie hijab. Icon like kecil memang tapi impactnya besar banget. Kerusakan mental. Sehingga generasi muda hidup hanya diatas pujian. Materi dan keindahan fisik adalah segala galanya. Maka tidak heran ada seorang gadis desa yang orang tuanya petani penghasilannya pas pasan , mau merepotkan orang tua mereka dengan membeli baju baru, make up baru agar terlihat modis dan cantik demi sebuah like di facebook.
Anak desa sok gaya kota. Kantong kere gaya parlente. Dan ini juga menimpa laki laki demi sebuah like ada yg mati matian fitnes agar perutnya sixpack dan dadanya bidang. Bahkan menampak kan auratnya sehingga jadi photo profil. Jika dipikir pikir uang itu bermanfaat untuk hal yang lain. Bisa untuk beli buku, ikut les , bahakn bisa ditabung untuk naik haji.
3. Icon komentar juga disediakan inilah syubhat terbesar. Disinilah nanti yg memuji melontarkan pujian bila suka, hinaan bila tidak suka. Nah pujian ini bisa jadi tulus bisa jadi modus. Maka muncullah ikhwan ikhwan modus yang menghancurkan kehormatan wanita.
Maka tidak heran muncul banyak kasus percintaan yg berakhir pilu berawal dari dunia maya. (Bukan berarti semuanya, ada juga kok yg menikah akibat perkenalan didunia maya dan rumah tangganya bahagia).
Yaap masih mau selfie di medsos? Yahudi sukses menghancurkan sendi sendi moral kaum muslimin. Selfie di medsos mengakibatkan anda:
1. Kena gangguan jiwa.
2. Ujub pada diri sendiri
3. Riya'
4. Suka ghibah di kolom komentar
5. Maksiat terselubung
6. Anda menyusahkan orang tua demi tuntutan eksis di dunia maya.
Setelah merenungi ana putuskan untuk tidak selfie dan pasang photo profil lagi di medsos apa pun.
Sedekah Jariyah pahalanya akan terus mengalir sepeninggal kita. ia adalah SAHAM kita. Karena ia akan mendatangkan pintu-pintu kebaikan dan menambah kebaikan-kebaikan yg lain. Dan pahalanya akan terus mengalir walau kita telah tiada.
Sumber: DAKWAH ISLAM
0 Response to "CADAR GAUL"
Post a Comment