Orang yang Paling Bahagia Adalah Mereka yang Tak Butuh Pembuktian di Media Sosial
Bisa dibilang, media sosial saat ini menjadi kebutuhan “pokok” bagi sebagian orang. Tak hanya sebagai sarana komunikasi, medsos juga difungsikan untuk mencari rezeki serta pembuktian dan eksistensi diri. Orang bahagia tak butuh pembuktian di media sosial.
Karena itu, rasanya sudah sangat biasa melihat postingan atau status yang berbau pamer bersliweran di timeline maupun beranda. Kebanyakan orang-orang akan memposting sesuatu yang menunjukkan kebahagiaan, momen istimewa, apa yang dialami, hingga kegiatan sehari-hari. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari orang lain.
Namun, dengan melakukan pembuktian di media sosial apakah bisa menjadi jaminan kebahagiaan yang sesungguhnya? Karena nyatanya, orang yang benar-benar bahagia tidak perlu membuktikannya, apalagi diumbar di media sosial.
1.Yang benar-benar bahagia lebih sibuk di dunia nyata
Bisa dibilang, orang yang hidupnya bahagia cenderung jarang menunjukkan diri di media sosial. Bukan karena tak ada yang bisa dibagikan. Sebaliknya, orang bahagia lebih sibuk di dunia nyata hingga hanya memiliki sedikit waktu untuk dunia maya. Lagipula, ia merasa tak perlu memamerkan kebahagiaan hanya untuk mendapat perhatian banyak orang.
2.Tau mana yang jadi prioritas
Orang yang bahagia sadar betul bahwa masalah dan urusan pribadi tidak sepantasnya diumbar untuk khalayak umum. Ia memiliki prioritas siapa saja yang berhak tau dan siapa saja yang harus ikut merasakan apa yang ia rasakan, terutama kebahagiaan.
3.Tapi bukan berarti dia tak mau berurusan dengan media sosial
Baginya, media sosial hanya sebatas wadah berbagi informasi, bukan untuk mengumbar masalah pribadi. Bijak menjadi kunci penting baginya. Tapi bukan berarti dia tak mau berurusan dengan media sosial. Media sosial juga menjadi wadah penting untuk menyebar kebaikan dan berbagi manfaat
Daripada untuk menyombongkan prestasi, orang bahagia lebih memilih untuk membagikan motivasi dan inspirasi yang bisa membantu membangkitkan semangat orang lain. Jadi, tak pernah muncul di medsos bukan berarti hidup tidak bahagia atau tidak berwarna.
Bisa jadi orang-orang yang “bersembunyi” ini memiliki kehidupan yang jauh lebih menyenangkan daripada mereka yang hanya sibuk pencitraan dan mencari pembuktian
Bahagia dan Sukses
TIDAK setiap kesuksesan mampu memberikan kebahagiaan, tapi ketika kita mampu bahagia maka itulah kesuksesan yang sebenarnya.
Jangan lupa bersyukur karena kebahagiaan sejati adalah ketika mampu mensyukuri setiap nikmat-Nya.. Ingat bahwa semua bentuk kebahagiaan merupakan karunia dari Allah Ta’ala. Karena itu Allah akan selalu menambah kebahagiaan kita jika dirimu pandai bersyukur atas segala nikmat-Nya.
Karena kebahagian sebenarnya adalah bagian dari amanah nikmat dari Allah, dan ketika kita mampu mengemban amanah tersebut dengan syukur, maka Allah Ta’ala akan semakin mempercayainya untuk selalu memberi dan menambah nikmat-Nya
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
“Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 147)
Dan bukti rasa syukur yang tepat bagi seorang hamba yang beriman, bukan hanya pandai mengucapkan alhamdulillah. Sudah semestinya, syukur itu diwujudkan dalam amalan.
Coba perhatikan ibarat syukur yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim,
“Syukur itu dengan hati, dengan tunduk dan merasa tenang. Syukur itu dengan lisan, dengan memuji dan mengakui. Syukur itu dengan anggota badan, yaitu dengan taat dan patuh pada Allah.”
(Madarij As-Salikin, 2 : 246)
Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia
0 Response to "Orang yang Paling Bahagia Adalah Mereka yang Tak Butuh Pembuktian di Media Sosial"
Post a Comment