Bahaya Kebodohan Dalam Islam
Allah berfirman,
“Sesungguhnya sejelek-jeleknya binatang di sisi Allah adalah orang-orang yang tuli dan bisu (dalam menerima kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak berakal.”
(QS. Al-Anfal : 22)
Kebodohan memiliki bahaya yang sebenarnya bahkan tidak anda sadari. Namun, akan sangat rugi jika kita terperangkap dalam kebodohan tanpa mau berusaha untuk keluar. Berikut 5 bahaya kebodohan dalam islam, yang akan membuat anda semakin memahami pentingnya memperdalam ilmu.
1.Tidak Dapat Memilah Mana yang Baik dan yang Buruk
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta’ala berkata :
“Orang bodoh itu bagaikan lalat yang tidak hinggap kecuali pada kulit yang terluka, dan dia tidak mau hinggap pada kulit yang normal. Adapun orang yang berakal, ia akan memilah-milah, ini yang baik, dan ini yang tidak baik” .
2.Memiliki Pengetahuan Sempit
Abdullah bin Mas’ud berkata:
“Seseorang tidaklah dilahirkan dalam keadaan berlimu (agama) karena sesungguhnya ilmu itu diperoleh dengan belajar” .
3.Memiliki Pandangan Yang Sesat
Kebodohan dekat dengan kesesatan. Karenanya kita selalu dianjurkan untuk bertanya kepada ahlinya, agar todak semakin sesat.
Allah berfirman,
“Bertanyalah kepada ahli zikir (berilmu) jika kamu tidak mengetahui.”
(QS. An-Nahl : 43)
4.Menimbulkan Kerusakan
Sesungguhnya kebodohan merupakan peyebab kerusakan di bumi ini bahkan tanpa mereka sadari. Sebagaimana dalam Firman Allah berikut :
”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: ”Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”
(QS. Al-Baqarah: 11-12)
5.Mudah Dipengaruhi
Karena ketidaktahuannya maka mudah dipengaruhi dan dicekoki . Hal ini sangat berbahaya apalagi jika sampai dicekoki oleh hal yang buruk dan berbau maksiat.
TIDAK MENGERTI AGAMA ITU ADZAB DUNIA, MAKA JANGAN BODOH!
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc mengatakan, "Biar sekaya apapun, sesukses apapun ketika seorang TIDAK MENGERTI AGAMA, itu adzab di dunia". Ada yang punya rentetan gelar begitu banyak, punya jabatan yang tinggi, namun sayangnya ibadahnya tidak beres.
Ilmu agamanya masih sangat minim. Ditambah lagi tak punya keinginan untuk menambah ilmu akhirat, beda dengan ilmu dunianya yang terus ia kejar. Pahamilah bahwa pemilik ilmu mendapatkan pujian dan memiliki banyak keutamaan sebagaimana yang ditunjukkan oleh dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah ilmu syar’i atau ilmu agama.
Ketika menjelaskan firman Allah Ta’ala,
“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu.”
(QS. Thaaha: 114)
Ibnu Hajar Al-Asqalani Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
“Firman Allah Ta’ala, ’Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu’ mengandung dalil yang tegas tentang keutamaan ilmu. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta tambahan sesuatu kecuali (tambahan) ilmu. Adapun yang dimaksud dengan (kata) ilmu di sini adalah ilmu syar’i (ilmu agama). Yaitu ilmu yang akan menjadikan seorang muslim yang terbebani syari’at mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan.”
(Fath Al-Bari, 1: 141)
Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia
0 Response to "Bahaya Kebodohan Dalam Islam"
Post a Comment