-->

News Info

LUCU TAPI BOHONG (Larangan berdusta agar orang lain tertawa)

Kecelakaan bagi seorang yang berbicara sehingga dia berdusta supaya orang-orang tertawa karenanya, kecelakaan baginya, kecelakaan baginya

🍒 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

إِنِّي لأَمْزَحُ  وَلا أَقُولُ إِلا حَقًّا

"Aku juga bercanda namun aku tetap berkata yang benar." (HR. at-Thabrani, Shahih al-Jami' no.2494) 

🍒 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

"Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia." (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Shahih al-Jami' no.7126) 

➡  Imam Al-Munawi rahimahullah berkata: 

"Kalimat 'celakalah baginya', Nabi ulang-ulang hingga tiga kali sebagai pernyataan besarnya azab orang itu, karena perbuatan semacam itu merupakan sumber dari segala perbuatan hina dan merupakan sumber perbuatan memalukan, maka jika perbuatan dusta itu dipadukan dengan perbuatan untuk memancing tawa manusia yang dapat mematikan hati, dan menyebabkan manusia lupa akan dirinya serta dapat menyebabkan sikap kasar, maka perbuatan itu adalah keburukan yang paling buruk." (Faidhul Qadir, 6/477) 

➡  Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata:  

"Termasuk kedustaan yang paling besar ialah apa yang dilakukan oleh sebagian orang pada hari ini. Ia mendatangkan ucapan dusta dalam keadaan tahu bahwa itu dusta, hanya karena ingin membuat orang tertawa. Sungguh telah datang dalam sebuah hadits ancaman tentang perkara ini.

🍒 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 

"Kecelakaan bagi seorang yang berbicara sehingga dia berdusta supaya orang-orang tertawa karenanya, kecelakaan baginya, kecelakaan baginya." 

Ini merupakan ancaman atas suatu perkara yang sepele menurut (anggapan) kebanyakan manusia."(Syarhu Riyadhush Shalihin, 1/297) 

📍 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: 

"Seorang pendusta lebih buruk keadaannya dibandingkan hewan yang tidak bisa berbicara." (Majmu' Fatawa, 20/74) 

*  Wallahu A'lam  *

Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia

0 Response to "LUCU TAPI BOHONG (Larangan berdusta agar orang lain tertawa)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel