Maafkan Aku Ramadhan

Ramadhan, 

Dulu aku pernah berharap besar pada Tuhanku, agar DIA memanjangkan usiaku, demi bertemu denganmu. Harapan-harapan itu, seakan menjadi hal yang paling kutunggu, dalam rentang waktu dan usia ini. Meski, jarak pertemuanmu denganku, masih ratusan hari, aku senantiasa menunggu kedatanganmu dalam serpihan hari yang kujalani. 

Ramadhan, 

Diantara banyaknya bulan, kaulah yang paling kutunggu. Sebab, Allah telah memilihmu, untuk menjadi bulan yang paling istimewa diantara bulan-bulan lainnya. Ada banyak, kelebihan yang kau punya, disisi hikmah, keutamaan ibadah, dan saat terbaik manusia untuk meminta ampun kepada Allah.

Ramadhan, Maafkan kami

Kami selalu menyia-yiakanmu setiap tahun, dan kurang memaksimalkan kedatanganmu. Kami selalu tertipu oleh hingar bingar dunia ini. Hingga kami, terlalu fokus dengan pekerjaan, sibuk mempersiapkan hari lebaran, dan pada akhirnya, di ujung jalan, aku selalu melambaikan tangan, dengan memendam segudang penyesalan, karena gagal menyambutmu dengan segala kebaikan. Akupun sering mengotorimu dengan dosa-dosa yang kerap kulakukan. 

Ramadhan, 

Tahun ini aku masih bisa, bersama dengan orangtuaku, melihat mereka berbuka dan sahur denganku. Ibu dan ayahku, ternyata sangat merindukanmu. Dia selalu mengingatkanku agar menyambutmu dengan baik dan mempersiapkan kedatanganmu dengan persiapan terbaik, jauh sebelum kau bertemu denganku. 

Ramadhan, 

Kini, waktumu tinggal sedikit. Kau akan meninggalkan kami. Kami tidak pernah tahu, apakah kami masih bisa bertemu denganmu nanti. Tapi, kami akan selalu berusaha, untuk memanfaatkanmu, di sisa hari yang kami miliki, dan selalu berharap, agar bisa bertemu denganmu di sisa usia ini. 

Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia

Share this post