Ingat kematian, kubur, dan hari kiamat
Instropeksi diri sendiri sekarang menjadi suatu barang yang sangat langka di kerjakan oleh manusia terlebih pada zaman ini, dan manakala turun sebuah musibah baru dirinya menghadap kepada Allah Azza wa jalla dengan hatinya, setelah itu ia sadar bahwa dirinya sangat kurang sekali pada sisi ini (untuk mengoreksi diri sendiri), sedangkan akalnya mengetahui bahwa kehidupannya yang di inginkan yaitu kehidupan yang bahagia dan tentram namun dirinya sadar bahwa itu sangat pendek, tatkala musibah membesar maka perkaranya menjadi jelas kelihatan, kalau kehidupan tersebut sangat kecil sekali di depan kematian dan sakratul maut, oleh karena itu jika dirinya ingat kematian maka perkaranya menjadi ringan dan akan menjadikan dirinya zuhud terhadap dunia, musibah menjadi terasa ringan dan mudah, terbayang pada dirinya apa yang akan di alaminya nanti pada keadaan yang lebih hebat dan dahsyat dari musibah yang di alaminya, yaitu pada hari kiamat ketika semua di nampakan di hadapan Allah Azza wa jalla.
Orang-orang beriman mereka adalah orang-orang yang paling sabar ketika mendapat musibah, teguh di dalam kesulitan yang di hadapinya, ridho terhadap rasa sakit yang di rasakanya, karena mereka tahu kalau umur dunia ini sangatlah pendek di banding dengan kehidupan akhirat nanti yang kekal abadi, mereka tidak rakus untuk menjadikan dunia ini sebagai surga sebelum surga yang sebenarnya pada hari akhir nanti.
Sumber: DAKWAH ISLAM
0 Response to "Ingat kematian, kubur, dan hari kiamat"
Post a Comment