Sudah Benarkah Orientasi Hidup Kita?
Hikmah terbesar Allah menciptakan manusia adalah untuk tujuan yang agung yaitu menghambakan diri hanya kepada Allah.
Allah mengingatkan di dalam firman-Nya,
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون ما أريد منهم من رزق وما أريد أن يطعمون
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Dan Aku tidak menginginkan rezeki sedikitpun dari (ibadahnya) mereka dan Aku tidak menginginkan agar mereka memberi Aku makan."
(Adz-Dzariyat: 56-57)
Penghambaan inilah yang menjadi tujuan hidup dan inti dari seluruh ibadah yaitu mentauhidkan Allah. Siapa yang mengabaikan tujuan yang agung itu maka dia telah meninggalkan esensi ibadah.
Para ulama mengumpamakan,
كالقشور الذي لا لب فيه والجسد الذي لا روح فيه
"Ibarat kulit tanpa isi dan jasad tanpa ruh."
Dan ibadahnya hamba kepada Allah tidak bermakna Allah butuh kepada penghambaan itu. Andaikata seluruh manusia kufur tidak ada yang beriman maka sama sekali tidak akan mengurangi kekuasaan Allah. Tetapi manusialah yang sebetulnya membutuhkan penghambaan itu agar tujuan hidupnya tidak melenceng jauh.
Orang yang menolak ibadah kepada Allah pasti dirinya akan terjatuh kepada penghambaan hawa nafsu. Sebagaimana iblis yang sombong menolak perintah Allah terhadap Adam karena dirinya merasa lebih baik. Maka sudahkah selama ini kita berpikir mencari arti untuk apa kita hidup? Bila kita tak mencari hakikat hidup ini maka tak ada bedanya kita dengan makhluk Allah yang lain.
Seperti kata sebagian orang,
"Kalau hidup sekedar hidup maka kera di rimba juga hidup, kalau bekerja sekedar bekerja maka kerbau di sawah juga bekerja."
Ubah mindset hidup kita karena hidup ini terlalu sederhana jika hanya untuk bekerja dan cari makan.
Sumber: DAKWAH ISLAM
0 Response to "Sudah Benarkah Orientasi Hidup Kita?"
Post a Comment