Kami Jamaah Masturoh Bukan Niqober
Masturoh adalah Usaha Dakwah dalam Peningkatan Iman bagi Anggota Keluarga, Kerabat dan Masyarakat dan Mampu Menggerakkan orang lain untuk Melakukan Amal Ibadah n Meningkatkan Amal Keseharian
Masturoh dilakukan dengan Musyawarah Kaum Laki-laki n Melalui Tata Tertib serta syarat-syarat yang dimusyawarahkan lewat Muzakarah Kaum Laki-laki dalam kelompok yang Mengusahakan Iman Wujud Dalam Diri Setiap Manusia yang Hidup.
Para Rasul yang Mendapat Dukungan dari Istrinya Terbukti Sukses dalam dakwahnya dan Mempunyai Banyak Pengikut, seperti Nabi Ibrahim ‘alaihi sallam n Nabi Muhammmad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan Rasul yang tidak didukung oleh istrinya seperti Nabi Nuh ‘alaihi sallam dan Luth ‘alaihi sallam, sedikit pengikutnya.
Karena itu, tugas dakwah bukan hanya tanggung jawab kaum laki-laki tetapi juga kaum perempuan. Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, yang pertama beriman adalah Perempuan, yaitu Khadijah radiallahu ‘anha, isterinya sendiri.
Pada sisi lain, seorang ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya. Keshalehan seorang ibu akan membawa pengaruh yang besar dalam membentuk manusia yang Shaleh n Shalihah. Target usaha Masturoh adalah Agar Para Perempuan menjadi Dai’yah, Abidah, Muta’alimah, Murabbiyah, Khadimah dan Zahidah.
Menjadi DA’IYAH
Maksudnya agar Peremuan Merasa Turut Bertanggung jawab atas Tegaknya Agama secara Sempurna di seluruh alam, meneruskan kerja Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajak manusia kepada Agama Allah subhanahu wa ta’ala yaitu Islam.
Menjadi ABIDAH
Maksudnya agar Para Perempuan Menyibukkan Dirinya dengan Beribadah di dalam rumahnya, Berkeinginan Kuat untuk Taat Kepada Allah n Rasul-Nya n Menjadikan Rumahnya seperti Masjid.
Menjadi MUTHA’ALIMAH
Maksudnya agar Para Perempuan Semangat kepada Ilmu n Menghidupkan Suasana Belajar n Mengajar di dalam Rumah (Ta’lim Wa Ta’alum), Sehingga Tidak Ada Kejahilan Agama di dalam Rumah Orang-orang Islam.
Menjadi MURABBIYAH
Maksudnya agar perempuan Berperan Menjadi Madrasatul Ula (Sekolah Pertama) bagi Ahli Keluarga.
Menjadi Sosok Pendidik bagi anak-anaknya di dalam rumah. Sehingga Lahir dari Keluarga Muslim anak-anak yang Shalih n Shalihah, Hafizh-Hafizah n Alim-Alimah.
Menjadi KHADIMAH
Maksudnya agar Perempuan Dapat Melayani Suami n Ahli Keluarganya dengan Sebaik-baiknya, Senantiasa Menunaikan Hak Orang lain sehingga Timbul Kasih Sayang n Akhlak yang Agung Pada Penghuni Al-Qur’an.
Menjadi ZAHIDAH
Maksudnya Agar Perempuan Bisa Menyederhanakan Keperluan Hidupnya n Mengarahkan Kesibukannya kepada Kesibukan Agama.
Sumber: DAKWAH ISLAM
0 Response to "Kami Jamaah Masturoh Bukan Niqober"
Post a Comment