Kisah Ular Melilit Gergaji
Seekor ular masuk ke Toko Pertukangan. Ketika ular itu merayap ke pojok, dia menyenggol sebuah gergaji sehingga kulitnya terluka. Naluri binatang buas langsung muncul. Ular itu mengira Gergaji kayu, telah melukai dirinya. Dia berbalik lalu menggigit gergaji itu.
Saat dia menggigit gergaji, dia melukai dengan parah dirinya sendiri di mulutnya. Kemudian, tanpa memahami apa yang terjadi, dia berpikir bahwa gergaji itu telah menyerangnya. Ular itu memutuskan untuk melilit gergaji seolah-olah dia ingin meremukan lawan dengan seluruh tubuhnya. Dia melilitkan tubuhnya ke gergaji itu dengan seluruh kekuatannya. Akhirnya terbunuh oleh gergaji.
Hikmah dari cerita tersebut
Terkadang kita bereaksi dengan amarah, tanpa berpikir jernih.
Nafsu amarah yang sudah menyelimuti hati akan memiliki niat untuk membalas rasa sakit itu.
Padahal tindakan seperti itu sama saja menyakiti diri sendiri.
Hidup tidak akan tenang, perasaan akan selalu diselimuti dendam.
Jadi akan lebih baik untuk bersikap menerima dan menganggap itu adalah ujian.
Meskipun pada kenyataannya sulit dilakukan. Tapi, berusaha untuk ikhlas dan sabar adalah cara terbaik untuk belajar menerima. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar manusia tidak mudah terpancing emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan sabdanya yang sangat ringkas,
لا تغضب ولك الجنة
Jangan marah, bagimu surga.”
(HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)
Menahan amarah adalah sifat sempurna. Orang kuat bukanlah orang yang kuat membanting lawan, akan tetapi orang kuat adalah orang yang menguasai dirinya saat marah.”
[Muttafaq alaihi]
Sumber: DAKWAH ISLAM
0 Response to "Kisah Ular Melilit Gergaji"
Post a Comment