-->

News Info

Akibat Sedekah Yang Ditunda

Niat bersedakah sudah besar tapi aksi yang nol besar.

Kita sudah sering baca atau tahu bahwa sedekah itu bisa membuat bertambahnya rejeki dan keberkahan hidup. Nah, apa jadinya jika kita yang sudah membiasakan diri untuk bersedekah lalu kemudian menunda-nunda diri untuk mengeluarkan sedekah tanpa ada udzur?

Ingat bahwa ketika ada niat untuk bersedekah namun ditunda-tunda untuk waktu yang lama, dengan alasan belum memiliki cukup atau bahkan lebih dana untuk bisa disedekahkan. Niat bersedakah sudah besar tapi aksi yang nol besar.

“Ah, nanti sajalah masih ada waktu”. Sebuah alasan yang kerap kita gunakan baik secara sadar atau tidak dan pada akhirnya sedekah tertahan dengan tidak perlunya. Efeknya apa ketika ditunda seperti itu?

Salah satunya adalah uang yang terbuang percuma seakan-akan harta itu ngambek dan pergi tanpa kita inginkan gara-gara di PHP in buat disedekahkan. Biasanya berupa pengeluaran tak terduga yang tidak pernah kita inginkan untuk terjadi. Contohnya uang hilang saat disimpan, atau jadi habis untuk sesuatu yang kurang bermanfaat. Sayang banget kan?

Dan seperti ada beberapa pengeluaran tidak perlu lainnya. Pada intinya kita anggap itu semua sebagai teguran bahwa kita sebaiknya tidak menunda amal baik selagi masih mampu. Sedekah misalnya, jika ada niat, ada rezeki yang ingin dibagi, ada kesempatan untuk melakukannya, langsung eksekusi saja. Jangan takut harta berkurang apalagi takut miskin dengan sedekah karena itu hanyalah bisikan syetan.

Karena salah satu cara setan menggoda manusia adalah selalu menakut-nakuti dengan kemiskinan. Setan membuat manusia merasa selalu kekurangan padahal karunia Allah itu sangat banyak.

Allah berfirman,

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) ; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui”
(Al-Baqarah/2: 268)

Maka dari itu agama ini mengajarkan kita agar senantiasa mengerjakan kebajikan, dan harus sesegera mungkin, sebelum niat berbuat baik tersebut berubah dan tidak terlaksana.

Sufyan bin Sa’id ats-Tsaury rahimahullah berkata,

“Jika engkau ingin mengeluarkan shadaqah, atau melakukan sebuah kebaikan, atau amal shalih, maka segera laksanakan sejak saat itu, sebelum setan menghalangi dirimu untuk melakukannya.”
(Hilyatul Aulia Jilid 7 Hal 62).

Hal ini selaras dengan firman Allah Ta'ala,

“Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.”
(QS. Az-Zukhruf ayat 37)

Untuk itu bila kita mempunyai niat untuk berbuat baik terutama dalam sedekah hendaknya bersegera melakukannya agar kita segera memperoleh kebaikan dan sebagai upaya kita untuk menyempurnakan kebaikan yang kita lakukan.

Bersedekah Saat Sehat

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata,

“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?”

Beliau menjawab,

“Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan”
(Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1419 dan Muslim no. 1032)

Hadis di atas memberikan pelajaran penting kepada kita mengenai saat sedekah yang akan diganjar dengan pahala yang besar oleh Allah ï·», salah satunya adalah bersedekah saat diri kita sedang sehat. Besarnya pahala yang didapat orang yang bersedekah pada saat sehat dikarenakan pada umumnya manusia akan merasa pelit ketika berada dalam keadaan sehat. Bila ia bersedekah dalam kondisi sehat maka hal itu menjadi bukti akan kesungguhan niatnya dan begitu besar kecintaannya kepada Allah ï·».

Inilah yang menjadikan bersedekah pada waktu sehat adalah sedekah yang utama dan berpahala besar. Berbeda halnya dengan mereka yang sudah tidak mempunyai harapan lagi untuk sehat. Sementara, ia memandang bahwa hartanya akan menjadi miliki orang lain maka ketika itu sedekahnya merupakan suatu kekurangan.

Oleh karena itu, bersedekah pada saat sehat merupakan bagian penting yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Jangan sampai nikmat sehat yang Allah ï·» anugerahkan kepada kita kosong dari amal saleh, salah satunya kosong dari bersedekah. Selain berpahala besar, ketika kita bersedekah pada saat sehat akan menjadikan kita golongan orang yang menyegerakan amal kebaikan.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

“Berlomba-lombalah dalam kebaikan.”
(QS. Al Baqarah: 148).

Maksud ayat ini kata Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin adalah jadilah yang nomor satu dalam melakukan kebaikan.
(Syarh Riyadhus Sholihin, 2: 6).

Dan bahkan orang yang matipun ingin dihidupkan kembali untuk bisa bersedekah karena setelah mereka mati mereka sadar betapa besar keutamaan sedekah

Sebagaimana firman Allah,

“Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah…”
(QS. Al Munafiqun: 10)

Kenapa dia tidak mengatakan,
“Maka aku dapat melaksanakan umroh” atau
“Maka aku dapat melakukan sholat atau puasa” dll?

Berkata para ulama,

Tidaklah seorang mayit menyebutkan “sedekah” kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal…

Maka, perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada di bawah naungan sedekahnnya…

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,

“Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia.”
(HR. Ahmad)

Sumber: 💚🌹DAKWAH WITH TA'ARUF_SIAP_NIKAH_SYAR'I🌹💚

0 Response to "Akibat Sedekah Yang Ditunda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel