-->

News Info

Kisah Nabi Muhammad Menghimpun Umat


Salah satu contoh keberhasilan Nabi ﻣُﺤَﻤّﺪْ صلى الله عليه وسلم menyelesaikan sengketa diantara kaumnya, yakni ketika terjadi renovasi Ka'bah. Saat itu beliau sudah dikenal sebagai orang yang sangat jujur, latar belakang keluarga terhormat dan memiliki kelebihan mampu meredam pertikaian antar suku.

Saat itu Nabi ﻣُﺤَﻤّﺪْ صلى الله عليه وسلم belum diangkat sebagai rasul oleh ﺍَﻟﻠّﻪُ. Sekitar 600 M bangunan Ka'bah direnovasi akibat banjir bandang yang melanda kota Mekkah. Bangsa Quraisy bersepakat untuk mencegah orang-orang saat itu untuk berbuat buruk terhadap bangunan suci Ka'bah serta pada perbaikan. Orang-orang Quraisy hanya menggunakan harta yang baik dan tidak menggunakan harta dari hasil melacur, riba, dan hasil perampasan. Ketika itu Nabi ﻣُﺤَﻤّﺪْ صلى الله عليه وسلم berperan aktif bahu membahu membangun Ka'bah dari awal hingga akhir.

Permasalahan pun muncul saat pembangunan memasuki tahap akhir, yaitu peletakan Hajar Aswad. Mereka berbeda pendapat mengenai siapa yang mendapatkan kehormatan dan berhak meletakkan Hajar Aswad sebagai simbol peresmian renovasi Ka’bah. Pendapat pun bermunculan dan masing-masing saling mengedepankan pemimpin kelompoknya sendiri. Hingga akhirnya Nabi ﻣُﺤَﻤّﺪْ صلى الله عليه وسلم dengan kecerdasannya mengajukan usulan bahwa, ”Siapa pun yang besok pagi datang paling awal ke tempat pembangunan maka dialah yang berhak atas kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad.” Masyarakat pun menyetujuinya, mereka yakin ini adalah jalan terbaik.

Keesokan harinya, ternyata yang datang paling awal adalah Nabi ﻣُﺤَﻤّﺪْ صلى الله عليه وسلم sendiri, maka Beliaulah yang berhak meletakkan Hajar Aswad sebagai tanda peresmian Ka’bah kembali. Namun Rupanya Nabi Muhammad bukanlah seorang yang mementingkan diri sendiri. Beliau kemudian membentangkan sorbannya menaruh Hajar Aswad di atasnya dan mengajak beberapa tokoh lain untuk turut serta meletakkan Hajar Aswad bersama-sama. Maka puaslah mereka atas keputusan Nabi ﻣُﺤَﻤّﺪْ صلى الله عليه وسلم tersebut, pertikaian tidak terjadi dan akhirnya selsailah renovasi Ka’bah.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Pesan moral dari kisah tersebut ialah tentang kepemimpinan, kerjasama dan persatuan. Ada satu tujuan yang sama yakni meletakan Hajar Aswad, namun orang-orang pada saat itu memiliki keinginan untuk mengedepankan pemimpinnya dan Nabi ﻣُﺤَﻤّﺪْ صلى الله عليه وسلم dengan kecerdasannya mendamaikan pertikaian. Kepemimpinan menjadi hal penting sebagai solusi dan penengah dalam menangani permasalahan umat. Islam memiliki tujuan Rahmatan lil ‘alamin, setiap muslim perlu memanfatkan potensi yang dimiliki dalam mewujudkannya.




Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi

0 Response to "Kisah Nabi Muhammad Menghimpun Umat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel