-->

News Info

Kamu adalah “Prasangkamu”

aik atau buruk prasangkamu itulah cerminan dirimu. Prasangkamu, cermin kondisi hatimu

Baik atau buruk prasangkamu itulah cerminan dirimu. Prasangkamu, cermin kondisi hatimu

Prasangka..

Pernahkah engkau memiliki prasangka? Tentu, dan pasti semua orang pernah berprasangka. Entah itu prasangka baik maupun buruk. Ya, selalu. Prasangka selalu menyelimuti kehidupan, saat kita memohon dan berharap pada Allah Azza Wa Jalla, bukankah prasangka baik yang kita kedepankan?

Saat kita berjumpa, berinteraksi dengan siapa saja, bukankah khuznuzhon(prasangka baik)  yang harusnya selalu kita utamakan? Hati itu, kadang ia sedang perlu ditengok, Saat kita merasa sapaan bukan lagi sapaan, Senyuman bukan lagi senyuman, Kehangatan yang dibuat-buat, Saat kita rasakan kekeringan saat bertemu dengan seseorang. Seperti ada yang disembunyikan (yang tak terkatakan).

Lalu hati ini mulai bertanya-tanya, hati yang lemah ini langsung berprasangka yang bukan-bukan. Apakah, ia sedang marah padaku? Tak sukakah akan kehadiranku? Apakah ada yang salah dengan diriku? Adakah yang harus kuperbaiki, tuturku, lakuku, penampilanku? Lalu muncullah prasangka-prasangka itu. Begitu cepat, hebat merambat. Sampai-sampai tergoncang jiwa ini.

Prasangka, oh prasangka.. Prasangka baik tak apa, lanjutkan saja.. Namun prasangka buruk?

Meskipun pada beberapa hal boleh, (untuk selektif dalam memilih dan bertindak), namun sebisa mungkin jangan diteruskan. Tolonglah…

Lalu, jika prasangka buruk yang menguasai hati, bukankah kecemasan dan kegelisahan yang terjadi? Hati.. kasihan dia jika harus menahan beban lagi.. biarkan ia tenang dengan kebahagiaan.. Ya. Terkadang kita terbelenggu oleh pikiran kita sendiri, terkadang kitalah yang berlebih-lebihan… Padahal, yang terjadi sebenarnya bukan seperti prasangka kita (hanya perasaan kita saja).

Kembali meluruskan niat(hati),  Karena niat itu harus senantiasa diluruskan, karena kita tak bisa menjamin niat di detik pertama bertahan di detik kedua.. Niat, biarkan ia lurus, jangan biarkan ia berombak, keriting, atau bahkan kribo.. lurus saja, lurus saja .

Setiap orang itu baik, terkadang anggapan dan penilaian kita-lah yang terlalu berlebihan. Ya. Bukankah fitrah manusia, Allah ciptakan dalam kondisi bersih dan baik? Ya, semua manusia itu dasarnya baik.. 

Dan jika kau merasa ada yang tak beres dengan temanmu, apalagi ia saudaramu, sahabat, kawan akrabmu sehari-hari, yang sering kau temui, kejanggalan, ketidakhangatan, seperti ada yang disembunyikan dan sejuta prasangka lainnya memenuhi dirimu, bukanlah orang lain yang harus kau tegur,

Namun dirimu sendiri yang harus kau tanyai! Hati ini.. Sedang bersih, atau sebaliknya? Jika bersih, sebersih apa? Sudah dibasuh tilawah Al Qur'an berapa lembar? Hidupkah shalat tahajudmu hari ini? Berjamaahkah subuhmu? Khusyukkah dhuhamu? Ya.

Prasangka itu dari diri ini sendiri, maka yang perlu terus diperbaiki tentu diri yang hina ini..

“Sesungguhnya orang lain tidak akan dihisab oleh Allah karena prasangkamu, tapi dirimulah yang akan diadili oleh-Nya atas kenyataan dari perbuatanmu”

Kuatkan kami Ya Rabbi, tuntun kami dalam jalan lurusMu, bersihkan jiwa ini, apabila ada noda-noda: prasangka buruk, riya’, ujub – singkirkanlah.. Dekatkan kami selalu padaMu..

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).”
[HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]

Hati Adalah Penentu

Hati manusia hanya diketahui oleh diri sendiri dan Allah. Hati adalah penentu atau cerminan dari sikap dan perbuatan manusia. Hati adalah penentu, bila baik keadaanya maka akan baik lisannya.

Semakin baik keadaan sebuah hati, akan semakin lemah lembut dalam sikap. Semakin terjaga dalam berucap jika hati memang dikontrol dengan baik. Hati adalah penggerak anggota badan yang lainnya. Jika kamu memiliki hati bersih, maka kamu akan senantiasa berbuat kebaikan Begitu juga sebaliknya, apabila hatimu kotor, maka tindakan atau perangaimu jadi buruk.

Ingatlah nasehat ini,

“Sikap orang lain padamu adalah cerminan dari sikapmu pada mereka. Jadi saat melihat kelalaian pada orang lain, mungkin disebabkan karena kelalaianmu juga Sibuklah "bercermin" untuk perbaikan diri, bukan merasa baik sendiri.”

Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia

0 Response to "Kamu adalah “Prasangkamu” "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel