Munafik Tanpa Sadar
Tanpa sadar kita dibius menjadi sebuah topeng dalam hidup ini. Merasa selalu baik, padahal itu hanya topeng yang kita buat didepan manusia. Merasa paling sempurna didepan orang padahal diri ini rusak dengan dosa.
Dosa yang kita buat sendiri tanpa sadar.
Saat hijrah kita ingin dikenal sebagai orang yang suci, tapi akal kita, hati kita belum dibina dengan islam, ketika godaan maksiat datang, kita hanya pasrah menerima maksiat itu dan berharap ada kesempatan untuk berbuat baik lagi.
Dosa yang kita buat sendiri tanpa sadar
Saat dakwah kita hanya ingin dikenal, diakui keilmuannya, berharap follower sosial media bertambah, beharap pujian datang sehingga lupa dengan keikhlasan yang hilang ditelan harapan kepada selain-Nya.
Dosa yang kita buat sendiri tanpa sadar
Saat menuntut ilmu, kita berharap dikenal sebagai penuntut ilmu, intelektual muslim yang kaya akan ilmu dan hikmah, kita lupa bahwa hakikat menuntut ilmu adalah karena kita merasa bodoh, bodoh dan kosong akan ilmu islam ini, lalu lagi, lagi, dan lagi lupa betapa kita kadang terjebak dalam kesombongan dengan kebodohan kita.
Dosa yang kita buat sendiri tanpa sadar
Saat sedekah, kita ingin dikenal sebagai seseorang dermawan, orang yang ringan tangan membantu sesamanya, kita terjebak pada perasaan "ingin dikenal", jangan-jangan kita salah niat, niat yang harusnya karena Allah menjadi niat karena selain-Nya.
Dosa yang kita buat sendiri tanpa sadar
Saat menghafal al Qur'an, kita berharap dipanggil hafidz, seseorang yang pandai dengan Allah Qur'annya, padahal ada tugas dan tanggung jawab besar bagi yang menghafal Al Qur'an yaitu mengajarkan dan mengamalkan isinya.
Dosa yang kita buat sendiri tanpa sadar,
Sudahkah kita memperbaiki diri kita?
Sudahkah kita muhasabah diri dan mencari apa yang salah dari diri kita?
Ataukah kita tanpa kita tau, kita sudah menjadi Munafik tanpa sadar?
Iya, Munafik tanpa sadar,
Berkata tanpa berbuat, berbuat tanpa berilmu.
Semoga Allah hindarkan hati dan akal kita, dari musibah penyakit ini.
Mencari muka atau mencari ridho-Nya?
Manusia selalu menghibur dirinya bahwa ia sudah melakukan ibadah, padahal ia sejatinya hanya menjalankan kewajiban belaka. Tanpa ada perintah dari Allah, bisa jadi manusia akan selalu lupa fungsi dirinya di dunia...
Masihkah kita harus terus seperti itu..?
Allah berfirman,
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”
(Q.S adz-Dzaariyaat : 56)
Ketika kita terlena dengan dunia, Kala itu seluruh fokus kita hanyalah penilaian manusia, Bagaimana mendapat predikat terbaik dihadapan mereka, bukan di hadapan-Nya. Ini adalah hal yang sulit untuk kita mengevaluasinya. Membedakan mana yang mencari muka dan mana yang mencari ridho-Nya.
Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia
0 Response to "Munafik Tanpa Sadar"
Post a Comment