-->

News Info

Penyakit Orang yang Ikhlas: Ujub dan Riya’ yang Menghapus Amal

Keikhlasan adalah inti dari setiap amal ibadah yang dilakukan oleh seorang Muslim. Tanpa keikhlasan, amal perbuatan tidak akan diterima oleh Allah ﷻ. Namun, menjaga keikhlasan bukanlah perkara mudah. Imam Nawawi rahimahullah mengingatkan bahwa keikhlasan sering kali terganggu oleh penyakit hati, salah satunya adalah ujub dan riya'.

Apa Itu Ujub?

Ujub adalah merasa bangga dan kagum terhadap diri sendiri, menganggap amal yang dilakukan sebagai sesuatu yang istimewa tanpa menyandarkan semuanya kepada Allah. Misalnya, seseorang yang merasa dirinya lebih baik karena lebih banyak beribadah dibanding orang lain, atau merasa bangga dengan kebaikannya tanpa menyadari bahwa semua itu adalah karunia Allah.

Dampak Ujub terhadap Amal:

  • Menghapus pahala amal yang dilakukan

  • Menjadikan seseorang merasa cukup dengan amalnya sehingga malas untuk meningkatkan kualitas ibadah

  • Menjadikan seseorang lupa untuk beristighfar dan memohon pertolongan kepada Allah

Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
"Tiga perkara yang membinasakan: kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan seseorang yang ujub dengan dirinya sendiri." (HR. Al-Baihaqi)

Apa Itu Riya’?

Riya’ adalah melakukan suatu amal ibadah dengan tujuan ingin dilihat dan dipuji oleh orang lain. Riya’ adalah bentuk kemunafikan yang sangat dikecam dalam Islam karena bertentangan dengan keikhlasan.

Allah ﷻ berfirman:
"Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat riya'." (QS. Al-Ma’un: 4-6)

Dampak Riya’ terhadap Amal:

  • Menjadikan amal tidak diterima oleh Allah

  • Menghapus pahala kebaikan yang dilakukan

  • Menjadikan hati seseorang tergantung pada penilaian manusia, bukan kepada Allah

Bagaimana Menjaga Keikhlasan?

Agar terhindar dari penyakit ujub dan riya’, seseorang harus selalu:

  1. Mengakui bahwa segala amal baik adalah anugerah dari Allah

    • Ingat bahwa tanpa pertolongan Allah, kita tidak akan mampu melakukan kebaikan apa pun.

  2. Banyak beristighfar dan memohon perlindungan dari penyakit hati

    • Rasulullah ﷺ sendiri sering berdoa:

      “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak aku ketahui.”

  3. Merahasiakan amal kebaikan

    • Sebisa mungkin, lakukan ibadah secara tersembunyi agar terhindar dari riya’.

  4. Terus merasa kurang dan tidak pernah puas dengan amal yang dilakukan

    • Jangan merasa sudah cukup baik, karena setiap orang masih membutuhkan rahmat Allah untuk masuk ke dalam surga.

Kesimpulan

Keikhlasan adalah ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, namun sering kali digerogoti oleh penyakit hati seperti ujub dan riya’. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk terus menjaga niat, menghindari kesombongan atas amalnya, serta selalu memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat-sifat yang dapat menghapus pahala ibadah.

"Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan terhindar dari penyakit hati yang membinasakan." 🤲

Related Posts

0 Response to "Penyakit Orang yang Ikhlas: Ujub dan Riya’ yang Menghapus Amal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel