Kisah Sang Elang
Alkisah di sebuah desa, seorang petani menemukan sebuah telur di sawahnya, dan ternyata telur yang ditemukannya itu adalah telur elang. Namun si petani tersebut tidak menyadarinya.
"Wah.. lumayan nih dapat sebutir telur, bisa untuk tambahan menu makan hari ini."Pikir si petani. Sesampainya di rumah, si petani urung melakukan niatnya, melihat telur itu yang agak besar dan berbeda dengan telur ayam biasanya.
Akhirnya si petani menaruh telur tersebut di kandang seekor ayam betina dibelakang rumahnya untuk dierami.
Hari berganti hari dan akhirnya telur elang itupun menetas bersama dengan telur-telur ayam lainnya. Masa kanak-kanak anak elang tersebut dihabiskan bersama anak-anak ayam yang lainnya. Dan akhirnya tingkah anak elang tersebut layaknya anak ayam lainnya.
Si anak elang menjalani kehidupannya seperti ayam, seperti yang dilakukan sang saudara tirinya. mencari cacing, bermain dengan ayam lainnya.
Hingga suatu saat dia melihat seekor elang terbang di atas mereka, sang anak elang pun terpana melihat elang tersebut terbang bebas di angkasa. “Wah enak ya si elang bisa terbang bebas” kata si anak elang tersebut. ”Jangan mimpi deh, kamu kan ayam tak bisa terbang seperti mereka” Kata saudara tiri si elang.
Anak elang tumbuh dewasa, badannya semakin tegar, sayapnya semakin kokoh, kuat paruhnya semakin takjam, dan kakinya semkain mencengkram. Tapi masih saja dia bertingkah seperti ayam. Dia tak berani untuk mengepakan sayapnya, hanya bersedih melihat dirinya berada dengan ayam-ayam lainnya dan hanya bisa memandang ke langit memperhatikan burung-burung lain yang terbang. Hingga kahirnya pun si elang mati tanpa bisa mengepakan sayapnya dan terbang tinggi di angkasa.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Sebuah pelajaran yang berharga dari cerita di atas. Diibaratkannya diri kita adalah seekor elang yang sebetulnya mampu untuk terbang, melayang tinggi, dan bermain di angkasa. Hanya tinggal kemauan untuk mencoba mengepakkan sayap, maka kita akan bisa terbang bersama burung-burung yang lain dan malah bisa lebih tinggi kalau kita menyadari bahwa diri kita memiliki kelebihan dan kekuatan untuk melakukan hal itu.
Tapi sayang, kadang-kadang mental kita masih berada jauh dari impian, masih berkutat di dalam lingkungan yang sempit, kuno, dan tidak mau berubah seperti eleng tadi. Untuk keluar mencoba melakukan sesuatu hal yang baru masih belum bisa dan tidak berani melakukannya. Kita masih terkondisikan oleh lingkungan, tanpa mau tahu sebetulnya kita juga bisa menciptakan kondisi lingkungan.
Memang berat menjadi seekor elang di lingkungan ayam, karena memang sudah menjadi kebiasaan, menjadi sebuah tabiat, semua dilakukan atas asas tradisi. Tapi tidak ada salahnya tuk mencoba, tidak ada salahnya tuk bisa berubah. Hidup adalah sebuah alur yang tidak selalu lurus. Ia bergerak dinamis mengikuti arah perkembangan jaman.
Banyak rintangan dan hambatan menjadikan sebuah pelajaran buat kita tuk bisa menghadapinya. Kesabaran tuk belajar mengepakkan sayap secara perlahan-lahan tapi pasti akan menunjukkan jati diri bahwa kita adalah manusia yang diciptakan oleh Allah secara sempurna yang diberikan akal untuk berpikir, tuk bertahan hidup, dan juga tuk bisa merasakan setiap perbedaan dengan perubahan.
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "Kisah Sang Elang"
Post a Comment