Rezeki dan Makanan Halal Mewariskan Amalan Saleh
Sa’id bin Jubair dan Adh Dhohak mengatakan bahwa yang dimaksud makanan yang thoyyib pada ayat dalam gambar di atas adalah makanan yang halal (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 10: 126).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Allah Ta’ala pada ayat ini memerintahkan para rasul ‘alaihimush sholaatu was salaam untuk memakan makanan yang halal dan beramal saleh. Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal adalah pembangkit amal saleh.
Oleh karena itu, para Nabi benar-benar memerhatikan bagaimana memperoleh yang halal. Para Nabi mencontohkan pada kita kebaikan dengan perkataan, amalan, teladan, dan nasihat. Semoga Allah memberi pada mereka balasan karena telah memberi contoh yang baik pada para hamba.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10: 126).
Bila selama ini kita merasa malas dan berat untuk beramal, alangkah baiknya bila kita mengoreksi kembali makanan dan minuman yang masuk ke perut kita. Jangan-jangan ada yang perlu ditinjau ulang.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang baik tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan. Namun, benarkah harta benda itu kebaikan yang sejati?!” (HR. Bukhari no. 2842 dan Muslim no. 1052).
Semoga setelah mengetahui hal ini, kita menjadi lebih perhatian terhadap setiap makanan dan minuman yang masuk ke mulut dan perut kita.
sumber: Motivasi Hijrah Indonesia
0 Response to "Rezeki dan Makanan Halal Mewariskan Amalan Saleh"
Post a Comment