-->

News Info

Pilihlah Yang Beriman Dan Berilmu

 

seorang laki-laki sudah mampu beriman dan berilmu ketampanan dan kemapananya akan tercipta dengan sendirinya

Tampan memang menarik, tapi lebih menarik lagi yang beriman dan berilmu. Jika ada pilihan lebih baik milih yang mapan dan tampan atau yang beriman dan berilmu. Maka pilihlah pilihan yang terakhir, karena saat seorang laki-laki sudah mampu beriman dan berilmu ketampanan dan kemapananya akan tercipta dengan sendirinya.

Tetapi saat laki-laki hanya mapan dan tampan semata tanpa keimanan dan ilmu, maka dua sifat yang menjadi kebanggaanmu tadi akan luntur termakan oleh lajunya waktu yang terus bertambah, karena hanya keimanan dan ilmulah yang bisa membuat laki-laki itu tampan sampai syurganya Allah kelak.

Ingatlah mapan semata tidak akan bisa membuatmu bahagia hidup bersamanya, jika ia tidak mempunyai ilmu untuk membimbingmu mencari jalan-jalan syurganya Allah. Maka dari itu pilihlah ia yang beriman dan berilmu, agar ia benar-benar bisa menjadi penyempurna agama dan hidupmu.

Tampan semata tidak akan bisa membuatmu damai, jika ia tidak bisa menjaga tanggung jawabnya dengan bijaksana. Karena ketampanan semata tidak akan membuatnya terlihat gagah dimatamu. Jika ia tidak bisa bertanggung jawab atas semua kewajibannya dalam menjagamu, mengajakmu, dan mengarahkanmu selalu dalam kebaikan.

Tetapi saat kamu memilih yang beriman dan berilmu, maka hidupmu pasti akan selalu diliputi kebahagiaan, karena saat memilih kamu libatkan Allah maka sudah tentu Allah akan selalu limpahkan kebahagiaan kepadamu melalui rahmat-Nya.

Karena dengan keimanan dan ilmunya ia akan menjadi tampan dan mapan dengan akhlaq yang dimilikinya, dan dengan bertambahnya waktu maka ketampanan dan kemapanan itu kan bertambah dengan sendirinya, maka sebab itulah jangan hanya terkecoh dengan penampilan dunia semata.

Tawaran Kepada Orang Shalih

Kemapanan adalah alasan yang kerap dikemukakan orangtua atau wali kala menerima atau menolak pinangan seorang laki-laki terhadap putrinya. Mereka berargumen, kemapanan calon suami menjadi kunci utama dari kebahagiaan putrinya.

Bagaimana dengan keteladanan salafus shalih dalam hal ini?

Dari Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah ï·º pernah bersabda:

Apabila seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang kepada kalian untuk meminang wanita kalian, maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut dengan wanita kalian. Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.
(HR. At-Tirmidzi no. 1084, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Al-Irwa’ no. 1868, Ash-Shahihah no. 1022)

Ketika para sahabat bertanya,

Wahai Rasulullah, apakah kami tetap menerimanya walaupun pada diri orang tersebut ada sesuatu yang tidak menyenangkan kami?

Rasulullah ï·º menjawab pertanyaan ini dengan kembali mengulangi hadits di atas sampai tiga kali !

Ucapan Rasulullah dann dalam hadits di atas ditujukan kepada para wali, yakni bila seorang lelaki meminta kepada kalian agar menikahkannya dengan wanita yang merupakan anak atau kerabat kalian, sementara lelaki tersebut kalian pandang baik sisi agama dan pergaulannya, maka nikahkanlah dia dengan wanita kalian

Yakni bila kalian tidak menikahkan orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya tersebut dengan wanita kalian, malah lebih menyukai lelaki yang meminang wanita kalian adalah orang yang punya kedudukan/kalangan ningrat, memiliki ketampanan ataupun kekayaan, niscaya akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar

Karena bila kalian tidak mau menikahkan wanita kalian kecuali dengan lelaki yang berharta atau punya kedudukan, bisa jadi banyak dari wanita kalian menjadi perawan tua dan kalangan lelaki kalian menjadi bujang lapuk (lamarannya selalu ditolak karena tidak berharta dan tidak punya kedudukan)

Akibatnya banyak orang terfitnah untuk berbuat zina dan bisa jadi memberi cela kepada para wali, hingga berkobarlah fitnah dan kerusakan

Dampak yang timbul kemudian adalah terputusnya nasab, sedikitnya kebaikan dan sedikit penjagaan terhadap kehormatan dan harga diri.
(Tuhfatul Ahwadzi, kitab An-Nikah, bab Ma Ja’a: Idza Ja’akum Man Tardhauna Dinahu Fa Zawwijuhu)

Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia

0 Response to "Pilihlah Yang Beriman Dan Berilmu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel