-->

News Info

Tugas Utama Ayah

Ayah merupakan pria yang bertanggungjawab terhadap keluarga, istri dan putra-putrinya.

Banyak ayah yang menganggap kalau tugas sudah cukup dengan memberi nafkah. Padahal ada tugas yang lebih penting yaitu memenuhi kebutuhan rohani anak-anak berupa keimanan dan amal saleh.

Ayah bukan hanya sekedar pasangan dari ibu, ayah bukan sekedar mesin ATM, setelah itu selesai urusan, Ayah bukanlah sosok asing di rumah yang bicara seperlunya, atau hanya diperlukan. Ayah merupakan pria yang bertanggungjawab terhadap keluarga, istri dan putra-putrinya. Tidak hanya bertanggungjawab terhadap nafkahnya, tapi juga akhlaknya, pendidikan, dan keberhasilan dunia dan akhirat.

Inilah pesan Rasulullah ï·º dalam sabdanya,

“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin, Seorang lelaki adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan Ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinnya atas mereka”
(HR. Muslim)

Sementara dalam Alquran, Allah juga telah menggariskan tugas setiap orang beriman.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu atas api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka yang selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,”
(QS.At Tahrim:6)

Ayah merupakan benteng penjaga bagi putra-putrinya dari perbuatan maksiat dan dosa. Jangan sampai seorang ayah kehilangan kepekaan iman, sehingga membiarkan anggota keluarganya larut dalam gelimang maksiat dan dosa. Atau yang lebih parah Ia sendiri yang menjerumuskan istri dan anak-anaknya dalam dosa.

Dayyuts, Profil Seorang Suami dan Bapak yang Buruk Bagi Istri dan Anak-Anak

Kita dapati kebanyakan orang salah menempatkan arti cinta dan kasih sayang kepada istri dan anak-anak, dengan menuruti semua keinginan mereka meskipun dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, yang pada gilirannya justru akan mencelakakan dan merusak kebahagiaan hidup mereka sendiri. Ada ancaman yang sangat berat terhadap suami dan ayah yang tidak perduli terhadap agama dan akhlaq istri dan putra putrinya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts…”
(HR. An-Nasa-i, no. 2562, Ahmad, 2/134 dan lain-lain. Dishahihkan oleh Adz-Dzahabi dalam Kitabul Kaba-ir, hal. 55 dan dihasankan oleh syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaaditsish Shahihah, no. 284. Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/498 mengenai makna hadits ini)

Makna ad-dayyuts adalah seorang suami atau bapak yang membiarkan terjadinya perbuatan buruk dalam keluarganya.
(Lihat Fathul Baari, 10/406. Makna ini disebutkan dalam riwayat lain dari hadits di atas dalam Musnad Imam Ahmad, 2/69)

Ancaman keras dalam hadits ini menunjukkan bahwa perbuatan ini termasuk dosa besar yang sangat dimurkai oleh Allah Ta’ala, karena termasuk ciri-ciri dosa besar adalah jika perbuatan tersebut diancam akan mendapatkan balasan di akhirat nanti, baik berupa siksaan, kemurkaan Allah ataupun ancaman keras lainnya.
(Lihat Kitabul Kaba-ir, hal. 4)

Ancaman terhadap suami maupun ayah yang menjadi dayyuts sejatinya bertujuan agar mereka menjadi pemimpin yang baik bagi anggota keluarga lainnya. Oleh karena itulah, seorang suami dan bapak yang benar-benar menginginkan kebaikan dalam keluarganya hendaknya menyadari kedudukannya sebagai pemimpin dalam rumah tangganya, sehingga dia tidak membiarkan terjadinya penyimpangan syariat dalam keluarganya, karena semua itu akan diminta pertanggungg jawabannya pada hari kiamat kelak.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin (keluarganya) dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang (perbuatan) mereka.”
(HSR. Al-Bukhari no. 2278 dan Muslim no. 1829)

Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia

0 Response to "Tugas Utama Ayah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel